Senin, 18 November 2013

Struktur algoritma Percabangan

01.25

    Ada tiga struktur dasar yang digunakan dalam membuat algoritma, yaitu: struktur berurutan atau sequencing , struktur pemilihan/keputusan/percabangan branching, dan struktur pengulangan looping. Sebuah algoritma biasanya akan menggabungkan ketiga buah struktur ini untuk menyelesaikan masalah.
     Pada halaman ini kita akan membicarakan lebih dulu struktur algoritma percabangan.Pada struktur percabangan, program akan berpindah urutan pelaksanaan jika suatu kondisi yang disyaratkan dipenuhi. Pada proses seperti ini simbol flowchart Decision harus digunakan. Simbol decision akan berisi pernyataan yang akan diuji kebenarannya. Nilai hasil pengujian akan menentukan cabang mana yang akan ditempuh.

Contoh 5.15. Struktur percabangan untuk masalah batasan umur.

Sebuah aturan untuk menonton sebuah film tertentu adalah sebagai berikut: Jika usia penonton lebih dari 17 tahun maka penonton diperbolehkan, dan apabila kurang dari 17 tahun maka penonton tidak diperbolehkan nonton. Buatlah flowchart untuk permasalahan tersebut.

Struktur algoritma Percabangan
Penyelesaian:
Permasalahan diatas merupakan ciri permasalahan yang menggunakan struktur percabangan. Hal ini ditandai dengan adanya pernyataan: jika .. maka ...(atau If ... Then dalam Bahasa Inggris).

Flowchart penyelesaian masalah tampak pada gambar 5.9. Pada gambar tersebut, tampak penggunaan simbol Decision. Pada simbol ini terjadi pemeriksaan kondisi, yaitu: apakah usia lebih dari 17 tahun atau tidak. Jika jawaban ya maka program akan menghasilkan keluaran teks "Silahkan Menonton", sedangkan jika input usia kurang dari 17 tahun maka program akan menghasilkan keluaran teks "Anda Tidak Boleh Menonton".



Contoh 5.16. Struktur percabangan untuk perhitungan dua buah bilangan.

Dalam suatu perhitungan, nilai P = X + Y. Jika P positif, maka Q = X * Y, sedangkan jika negative maka nilai Q = X/Y. Buatlah flowchart untuk mencari nilai P dan Q

Penyelesaian:
Pada contoh ini input yang dibutuhkan adalah nilai X dan Y, sedangkan proses pemeriksaan kondisi dilakukan pada nilai P apakah positif (termasuk 0) ataukah negative. Perhatikan flowchart penyelesaian masalah pada gambar 5.10.


dalam struktur percabangan yang lain, atau yang biasa disebut nested (bersarang). Perhatikan contoh-contoh berikut.

Contoh 5.17. Struktur percabangan bersarang untuk masalah fotokopi.

Sebuah usaha fotokopi mempunyai aturan sebagai berikut:
  • Jika yang fotokopi statusnya adalah langganan, maka berapa lembar pun dia fotokopi, harga perlembarnya Rp. 75,-
  • Jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100 lembar harga perlembarnya Rp. 100,-. Sedangkan jika lebih atau sama dengan 100 lembar maka harga perlembarnya Rp. 85,-.
Buatlah flowchart untuk menghitung total harga yang harus dibayar jika seseorang memfotokopi sejumlah X lembar.

Penyelesaian:
Pada contoh ini, masalah terlihat lebih rumit. Ada dua percabangan yang terjadi. Yang pertama adalah pemeriksaan apakah status seseorang pelanggan atau bukan. Kedua, apabila status seseorang bukan pelanggan, maka dilakukan pemeriksaan berapa jumlah lembar fotokopi, apakah lebih dari 100 lembar atau tidak.

Pada soal ini kita juga menjumpai apa yang disebut sebagai nested. Perhatikan pernyataan pada syarat kedua dari persoalan di atas.

'Jika yang fotokopi bukan langganan, maka jika dia fotokopi kurang dari 100 lembar harga perlembarnya Rp.100'

pernyataan jika yang kedua berada di dalam jika yang pertama.

Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah status orang yang fotokopi, dan jumlah lembar yang difotokopi. Sehingga variable input yang digunakan adalah:
  • Status untuk status orang yang fotokopi
  • JLF untuk jumlah lembar yang difotokopi
Selain itu, terdapat variable dengan nama HPP yang digunakan untuk menyimpan harga per lembar, dan TH untuk menyimpan nilai total harga. Perhatikan, variable Status bertipe data char, sehingga penulisannya harus menggunakan tanda " ".

Flowchart penyelesaian masalah ini dapat dilihat pada gambar 5.11.


Contoh 5.18. Struktur percabangan bersarang untuk masalah kelulusan siswa.

Aturan kelulusan siswa pada mata pelajaran Pemrograman Web diterapkan sebagai berikut:
  • Jika nilai ujian tengah semester (UTS) lebih besar dari 70 maka siswa dinyatakan lulus dan Nilai Akhir sama dengan nilai UTS.
  • Jika nilai UTS kurang atau sama dengan 70, maka siswa dinyatakan lulus jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 60 dimana Nilai Akhir = (nilai UTS x 40%) + (nilai UAS x 60%).
Buatlah flowchart penyelesaian masalah tersebut apabila output yang diinginkan adalah NIM, Nama Siswa, Nilai Akhir, dan Status Kelulusan.

Penyelesaian:
Pada contoh ini, ada dua percabangan. Yang pertama adalah pemeriksaan apakah nilai UTS siswa lebih dari 70. Kedua, apabila nilai UTS tidak lebih dari 70, maka dilakukan pemeriksaan apakah nilai akhir lebih dari 60. Input yang dibutuhkan untuk permasalahan ini adalah NIM, nama siswa, nilai UTS, dan nilai UAS. Sehingga variable input yang digunakan adalah: NIM untuk Nomor induk siswa, nama untuk nama siswa, NUTS untuk nilai ujian tengah semester, dan NUAS untuk nilai ujian akhir semester. Sedangkan variabel ouput terdiri dari NA yang digunakan untuk menyimpan nilai akhir, dan Status untuk menyimpan status kelulusan.


Sumber : Lostmykadz

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Himegane. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top